SAKA

Satuan Karya
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka.

Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida,

Satuan Karya Pramuka yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya pramuka yang dibentuk adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat, sehingga satuan karya pramuka pada saat ini ada 8 (delapan), antara lain:

Saka Dirgantara

Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau memiliki landasan udara.

Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.

Saka Dirgantara meliputi 3 krida, yaitu:

Krida Olahraga Dirgantara (ORGIDA)
Krida Pengetahuan Dirgantara
Krida Jasa Kedirgantaraan
Saka Bhayangkara

Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kebhayangkaraan.

Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan POLRI.

Saka Bhayangkara meliputi 4 krida, yaitu :

Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
Krida Lalu Lintas (Lantas)
Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)
Pada krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana terdapat 4 sub krida :

Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda)
Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak)
Subkrida DAMKAR (Pemada Kebakaran)
Subkrida SAR (Search And Rescue)
Saka Bahari

Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan.

Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.

Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu :

Krida Sumberdaya Bahari
Krida Jasa Bahari
Krida Wisata Bahari
Krida Reksa Bahari
Saka Bhakti Husada

Satuan karya Pramuka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.

Pembinaan Saka Bhakti Husada berada dibawah naungan Gerakan Pramuka yang bekerjsama dengan Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, PMI, Rumah Sakit, dan juga Lembaga Kesehatan Profesional lainnya.

Saka Bakti Husada meliputi 5 krida, yaitu :

Krida Bina Lingkungan Sehat
Krida Bina Keluarga Sehat
Krida Penanggulangan Penyakit
Krida Bina Obat
Krida Bina Gizi
Krida Pola Hidup Bersih dan Sehat
Saka Kencana (Keluarga Berencana)

Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.

Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu :

Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).
Saka Taruna Bumi

Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.

Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.

Saka Tarunabumi meliputi 5 krida, yaitu :

Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
Krida Perikanan
Krida Peternakan
Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.
Saka Wanabhakti

Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.

Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu :

Krida Tata Wana
Krida Reksa Wana
Krida Bina Wana
Krida Guna Wana.
Saka Wira Kartika

Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.

Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain :

Krida Survival
Krida Pioner
Krida Mountainering
Krida Navigasi Darat
Krida Bintal Juang
Saka Pariwisata

Saka Pariwisata merupakan wadah kegiatan pendidikan dan pembinaan guna menyalurkan minat, bakat dan menambah pengetahuan, ketrampilan, pengalaman para Pramuka Penegak dan Pandega, dalam bidang kepariwisataan.

Saka Pariwisata meliputi 3 Krida, yaitu:

krida penyuluh pariwisata
krida pemandu pariwisata
krida kuliner wisata
Saka Widya Budaya Bakti

Saka Widya Budaya Bakti adalah wadah pendidikan dan pembinaan bagi para pramuka penegak dan pramuka pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan, dan pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa, dan negara.

Saka Widya Budaya Bakti meliputi 7 Krida, yaitu:

Krida Pendidikan Masyarakat
Krida Anak Usia Dini
Krida Pendidikan Kecakapan Hidup
Krida Bina Sejarah
Krida Bina Seni dan Film
Krida Bina Nilai Budaya, berisi
Krida Bina Cagar Budaya dan Museum
Saka Kalpataru

Saka Kalpataru merupakan satuan Karya Pramuka tempat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan kecakapan, dan kepemimpinan Pramuka Penegak dan Pandega serta sebagai wadah untuk menanamkan kepedulian dan rasa tanggungjawab dalam mengelola, menjaga, dan mempertahankan dan melestarikan lingkungan untuk keberlanjutan generasi sekarang dan mendatang. Pembentukan Saka Kalpataru bertujuan untuk memberi memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan ,pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan khususnya yang berkaitan dengan substansi Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) yang menjadi bekal penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa dan Negara.

Saka Kalpartaru meliputi 3 Krida, yaitu:

Krida 3R (Reduce, Reuse, Recycle),
Krida Perubahan Iklim, dan
Krida Konservasi Keanekaragaman Hayati.

HOME

Selamat Datang Di BLOG Saya
Saya Menjelaskan Tentang Kepramukaan Dan lainnya
Silahkan PILIH Sesuai Keinginan ANDA

Pengertian Pramuka

A. Pengertian Dan Sejarah Pramuka

1.Pengertian Pramuka
Pramuka adalah kepanjangan dari praja muda karana yang artinya sekumpulan anak muda yang memiliki karya atau sedang berkarya.Dari pengertian tersebut, maka pantas apabila pramuka dianggap sebagai penerus bangsa yang memiliki karya dan kemajuan dalam berfikir, disiplin dan mampu mengatasi masalah, banyak karya yang dapatdikuasai dalam mengikuti pramuka, seperti mampu memberi pertolongan dengan membuat tandu apabila dalamkeadaan genting, mampu membuat simpul, dan banyak manfaat lain yang dapat kita ambil di dalamnya.
2. Sejarah Pramuka
Pada awalnya pramuka pelopori oleh Lord Robert Boden Powel of Gilwell yang dijuluki sebagai pendiri pertama pramuka, beliau berasal dari Inggris berkelahiran tanggal 22 Februari 1857di london, nama aslinya adalah Robert Stephenson Smyth dan ayahnya adalah seorang Profesor Geometry di Universitas Oxfordyang namanya Boden Powel, banyak kegiatan yang dialami oleh Baden Powel yaitu : 
1) Ditinggal ayahnya sejak kecil, dan mendapat pembinaan dari ibunya
2) Latihan ketrampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain ± lainya didapat dari kakaknya
3) Boden Powel sangat disenangi teman-temanya karena selalu gembira, lucu, cerdas, suka main musik, bersandiwara, berolahraga, mengarang dan menggambar.
4) Berpengalaman di India sebagai pembantu letnan sejak resimen ke 13 kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang,
5) Pengalaman terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika selatan selama 127 hari dan kekurangan pangan
6) Berpengalaman mengalahkan kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik raja Dini Zulu Pengalaman tersebut ditulis dan dibukukan menjadi sebuah buku berjudul ³Aids to Scouting´ Boden Powel memiliki istri Olave St. Clair Soames pada tahun 1912 dan memiliki 3 anak, dan Boden Powel meninggal pada tanggal 8 Januari 1941di Nyeri, Kenya, Afrika Pada tahun 1908 beliau banyak menulis cerita pengalamanya dan dibukukan yaitu : scouting for boys,yaitu pramuka untuk penggalang (Boy Scout), yang kemudian disusul dengan berdirinya pramuka putri yang diberi nama Girls Guides atas bantuan Agnes adik perempuan Boden Powel yang kemudian diteruskan oleh Ibu Boden Powell Catatan :
Pencipta lambang pramuka adalah bapak Soenarjo Admodipuro
Hari tunas kelapa yaitu tanggal 9 maret
Hari krida pramuka yaitu tanggal 20 mei
Hari pramuka yaitu tanggal 14 Agustus

3. Tujuan pramuka adalah
Meningkatkan kesehatan, kebahagiaan, keterampilan, kesediaan mem-berikan pertolongan2
4. Arti lambang gerakan pramuka
Arti lambang pramuka adalah sebagai berikut :
1) Tunas kelapa melambangkan kekokohan dan sebagai generasi penerus bagi bangsa dan Negara RI
2) Bintang melambangkan ketuhanan yang maha esa
3) Padi dan kapas melambangkan sandang dan pangan kita
4) Rantai melambagkan persatuan pramuka
5) Gerigi 10 melambangkan bahwa pramuka mempunyai dasa dharma sebagai pedoman
5. Beberapa istilah pengelompokan yaitu :
1) WOSM artinya World Organization Scout Movement yaitu pandu putra sedunia
2) WAGGGS artinya The World Association of Girl Guide and Girl Scout
yaitu pandu putri sedunia

6. Arti tunas kelapa
1) Lambang gerakan pramuka adalah tunas kelapa artinyaseorang pramuka adalah orang yang pertama yang akan meneruskan bangsadan Negara RI 
2) Pohon kelapa berbatang lurus artinya : seorang pramuka harus senantiasa berjiwa jujur 
3) Pohon kelapa berpangkal kuat artinya : seorang pramuka memiliki jiwa dan mentalyang kuat
4) Pohon kelapa menjulang tinggi artinya : pramuka memiliki cita ± cita yang tinggi
5) Pohon kelapa dari akar hingga ujung dapat digunakan untuk kebutuhanhidup manusia artinya : seorang pramuka haruslah senantiasa berguna bagi masyarakat.
B. Sistem Pendidikan Pramuka
Sistem pendidikan bagi peserta didik ditujukan untuk mencapai tujuan gerakan pramuka, proses pendidikan ini dilakukan dalam bentuk kegiatan yang menarik, dan bertujuan mendidik, baik pendidikan itu dilaksanakan di luar kelas maupun di dalam kelas, proses pendidikan ini diatur melalui syarat kecakapan umum(SKU) dan syarat kecakapan khusus (SKK)
1.Tingkatan pramuka 
Untuk tingkatan pramuka siaga (dari umur 7-10 tahun) ada 3 syarat keca-kapan umum yaitu :
1) Siaga Mula
2) Siaga Bantu
3) Siaga Tata
2. Untuk tingkatan pramuka penggalang (usia 11 ± 15 tahun) ada 3 tingkat syarat kecakapan umum yaitu :
1) Penggalang Ramu
2) Penggalang Rakit
3) Penggalang Terap
3. Untuk tingkat pramuka penegak (usia 16 ± 20 tahun ), ada 2 tingkat syarat kecakapan umum yaitu :
1) Penegak bantara
2) Penegak laksana
4. Untuk tingkatan pramuka pandega (usia 21 ± 25 tahun) hanya ada satu tingkat yaitu pandegaDari masing-masing tingatan di atas, apabila memiliki suatu kekhususan atau memenuhi suatu kecakapantertentu dapat menjadi pramuka Siaga/ Penggalang/ Penegak/ Pandega Garuda.

Mengenanl Pramuka Siaga

Siaga adalah sebutan bagi Anggota Pramuka yang berumur antara 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan (kiasan Dasar) masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.

Kode Kehormatan Siaga

Sebagaimana golongan lainnya yang memiliki kode kehormatan berupa janji (satya) dan ketentuan moral (darma), pramuka siaga pun memilikinya. Janji seorang pramuka siaga disebut dengan ‘Dwisatya’ sedangkan ketentuan moralnya dinamakan "’Dwi Darma’.
Kode kehormatan sendiri merupakan serangkaian ketentuan dasar yang harus dilaksanakan setiap anggota Pramuka dalam bertingkah laku sehari-hari. Kode kehormatan untuk pramuka siaga terdiri atas Dwisatya dan Dwidarma yang bunyinya sebagai berikut:
Dwisatya


  • Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga
  • setiap hari berbuat kebaikan.

Dwidarma

  1. Siaga berbakti pada ayah dan ibundanya.
  2. Siaga berani dan tidak putus asa.


Pengorganisasian Pramuka Siaga

Dalam setiap kegiatannya, sebagaimana ketentuan dalam ‘metode kepramukaan’ yang salah satu poinnya menghendaki ‘kegiatan berkelompok, bekerja sama, dan berkompetisi’ satuan pramuka siaga diorganisasikan dalam kelompok-kelompok secara berjenjang.
Satuan terkecilnya dinamakan ‘Barung’ yang terdiri atas 5 s.d 10 orang siaga. barung ini diberi nama dengan ‘nama warna’ semisal Barung Merah, Barung Hijau, dan lain-lain. Barung sendiri dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung (yang disingkat Pinrung) dan dibantu oleh Wakil Pemimpin Barung (Wapinrung). Penggunaan istilah ‘barung’ mengacu pada kata “barung-barung” yang memiliki arti (1) teratak; gubuk; pondok; (2) rumah kecil (untuk berkedai); warung (Kamus Besar Bahas Indonesia)
Empat barung kemudian dikelompokkan dalam satuan yang dinamakan ‘Perindukan’. Perindukan dipimpin oleh seorang Pimpinan Barung Utama atau yang biasa disebut sebagai Sulung. Sulung ini dipilih secara bergiliran dari masing-masing Pinrung yang ada di perindukan tersebut.
Perindukan ini dibimbing oleh seorang Pembina Pramuka Siaga yang biasa dipanggil dengan sebutan ‘Yahda’ (putra) dan Bunda (putri). Selain itu juga dibantu oleh dua orang Pembantu Pembina Siaga yang dipanggil ‘Pakcik’ (putra) dan ‘Bucik’ (putri).


Seragam Pramuka Siaga

Pakaian seragam pramuka siaga putri adalah sebagai berikut:




Pakaian Seragam harian siaga putra adalah sebagai berikut :



Sistem Tanda Kecakapan Pramuka Siaga

Kecakapan pramuka siaga terdiri atas Kecakapan Umum, Kecakapan Khusus, dan Pramuka Garuda. Kecakapan Umumnya ditempuh dengan menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) yang terdiri atas tiga tingkatan yaitu 
  • Siaga Mula
  • Siaga Tata
  • Siaga Bantu 

Selain kecakapan umum juga terdapat Syarat-syarat Kecakapan Khusus yang hanya memiliki satu tingkatan saja. Dan di samping, para pramuka siaga yang telah mencapai Siaga Bantu dapat menempuh Pramuka Penggalang

Lain-lain Tentang Siaga


  • Untuk menyingkat pramuka siaga biasa digunakan huruf “S” atau kode warna “hijau”
  • Upacara-upacara dalam perindukan menggunakan format barisan lingkaran dengan pembina berada di tengahnya. Ini mengandung filosofi cara pandang Pramuka Siaga yang masih terfokus pada satu titik. 
  • Kegiatan-kegiatan (pertemua pramuka) untuk pramuka siaga adalah ‘Pesta Siaga’. Pesta Siaga merupakan pertemuan pramuka Siaga dalam bentuk perkemahan besar selama satu hari (tanpa menginap) dengan berbagai  kegiatan.

Sekian Penjelasan Dari Saya Tentang Pramuka SIAGA :)





    Mengenal Pramuka Penggalang

    Pengertian Penggalang


    Golongan pramuka berdasarkan usia peserta didik setelah pramuka siaga adalah pramuka penggalang. Apa itu penggalang, mengapa dinamakan penggalang, kode kehormatannya, pakaian seragam yang dikenakan dan segala sesuatu mengenai golongan peserta didik pramuka ini akan kita bahas. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa berdasarkan usianya, peserta didik pramuka digolongkan dalam empat kelompok yaitu siaga, penggalang, penegak, dan pandega.
    Pramuka penggalang merupakan penggolongan sekaligus sebutan bagi anggota pramuka yang telah berusia antara 11 hingga 15 tahun.
    Seorang pramuka resmi menjadi penggalang selain telah menginjak usia 11 tahun juga telah menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang tingkat Rakit serta mengucapkan trisatya pada upacara pelantikan yang dipimpin oleh pembinanya. Meskipun telah berusia sebelas tahun namun belum menyelesaikan SKU Penggalang Rakit, pramuka tersebut disebut sebagai Tamu Penggalang.
    Penggunaan istilah ‘penggalang’, sebagaimana istilah-istilah lainnya dalam kepramukaan, diambil dari romantisme sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Kata ‘penggalang’ merujuk kepada ‘masa penggalangan persatuan dan kesatuan bangsa’ yang sitandai dengan berlangsungnya Konggres Pemuda Indonesia yang kemudian menghasilkan ‘Sumpah Pemuda’ pada tanggal 28 Oktober 1928.

    Kode Kehormatan Pramuka Penggalang

    Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri atas janji (satya) dan ketentuan moral (darma). Janji penggalang disebut ‘Trisatya’ sedangkan ketentuan moralnya dinamakan ‘Dasadarma’. Trisatya terdiri atas tiga butir janji sedangkan Dasadarma memuat 10 butir sikap yang kesemuanya musti ditepati dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun bunyi Trisatya dan Dasadarma untuk pramuka penggalang adalah sebagai berikut:

    Trisatya

    Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
    • menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila,
    • menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat,
    • menepati Dasadarma.
    Dasadarma


    1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
    2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
    3. Patriot yang sopan dan kesatria.
    4. Patuh dan suka bermusyawarah.
    5. Rela menolong dan tabah.
    6. Rajin, terampil, dan gembira.
    7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
    8. Disiplin, berani, dan setia.
    9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
    10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.



    Pengorganisasian Pramuka Penggalang

    Sebagaimana golongan peserta didik pramuka lainnya, dalam setiap kegiatannya pramuka penggalang diorganisasikan dalam dalam kelompok atau satuan secara berjenjang. Hal ini sesuai dengan ‘metode kepramukaan’ yang salah satunya silaksanakan dengan metode ‘kegiatan berkelompok, bekerja sama, dan berkompetisi’.

    Satuan terkecil pramuka penggalang disebut ‘regu’ yang terdiri atas 5 s.d 10 anggota. Regu putra dinamai dengan menggunakan nama hewan atau alat-alat yang berguna seperti Regu Rajawali, Regu Harimau, atau Regu Traktor. Sedangkan regu putri dinamai dengan nama tumbuhan atau bunga semisal Regu Melati, Regu Kenanga, atau Regu Mawar. Setiap regu dipimpin oleh Pemimpin Regu yang disingkat ‘Pinru’ dan dibantu seorang wakil yang dinamai Wakil Pemimpin Regu atau disingkat ‘Wapinru’. Pinru mempunyai hak dan kewajiban antara lain: membantu pembina dalam melatih anggota regunya, merencanakan kegiatan bagi regunya, memilih wakil pemimpin regu, menjadi anggota Dewan Penggalang, serta memilih Pemimpin Regu Utama (Pratama).
    Empat regu dihimpun dalam satuan yang lebih besar yang dinamakan ‘pasukan’. Pasukan dipimpin oleh seorang Pemimpin Regu Utama atau disebut Pratama. Pratama sendiri dipilih dari dan oleh para pimpinan regu anggota pasukan tersebut. Dalam kegiatannya, pasukan dibimbing oleh seorang pembina penggalang dengan dibantu oleh dua pembantu pembina. Berbeda dengan siaga, pembina dan pembantu pembina penggalang dipanggil dengan sebutan ‘kakak’ baik untuk putra maupun putri.
    Dalam pasukan juga dibentuk ‘Dewan Pasukan Penggalang’ atau ‘Dewan Penggalang’. Dewan ini bertugas mengurus dan mengatur kegiatan-kegiatan Pasukan Penggalang serta mengurusi tata tertib dan tata usaha Pasukan. Dewan Penggalang beranggotakan semua Pemimpin Regu dan Wakil Pemimpin Regu dalam sebuah pasukan yang diketuai oleh Pratama. Sedangkan pembina dan pembantu pembina bertindak sebagai penasehat dan pembimbing namun mempunyai hak untuk mengambil keputusan akhir.
    Selain itu juga terdapat Dewan Kehormatan bertugas  membina kepemimpinan dan rasa tanggung jawab para pramuka seperti menentukan pelantikan, pemberian TKK dan Tanda Penghargaan, Pelantikan Pinru, Wapinru dan Pratama, menentukan tindakan atas pelanggaran kode Kehormatan dan merehabilitasi anggota Pasukan.  Ketua Dewan Kehormatan adalah Pembina Penggalang, wakilnya Pembantu Pembina dan sekretarisnya Pinru.

    Seragam Pramuka Penggalang :

    Berikut adalah Seragam Pramuka Penggalang :

    Sistem Tanda Kecakapan Pramuka Penggalang

    Kecapakapan pramuka penggalang terdiri atas Kecakapan Umum, Kecakapan Khusus, dan Pramuka Garuda. Kecakapan Umum ditempuh dengan menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) yang terdiri atas tiga tingkatan yaitu :
    • ramu
    • rakit
    • terap.








    Kecakapan Khusus dicapai dengan menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Khusus yang tertidi atas tiga tingkatan juga yaitu
    • purwa
    • madya
    • utama. 










    Pramuka penggalang yang telah mencapai SKU Penggalang Terap dapat mengajukan diri menempuh Pramuka Garuda.


    Lain-lain Tentang Penggalang

    • Pramuka penggalang biasa disingkat dengan huruf ‘G’ yang diambil dari huruf pertama kata dasar ‘galang’.





  1. Penggalang menggunakan kode warna berwarna ‘merah’ yang melambangkan penggalang sebagai masa-masa berkembang yang penuh kemeriahan hidup.
  2. Upacara-upacara dalam pasukan penggalang menggunakan format barisan ‘angkare’ (seperti segi empat dengan salah satu sisi yang terbuka) dengan posisi pembina dan pembantu pembina berada di sisi yang terbuka. Ini mempunyai filosofi mulai berkembangnya pandangan Penggalang dalam menerima pengaruh yang baik dari lingkungan di sekitarnya.
  3. Kegiatan-kegiatan (pertemuan pramuka) untuk pramuka penggalang antara lain jambore, lomba tingkat, perkemahan bakti, Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), forum penggalang, penjelajahan, JOTA (Jamboree on the Air), JOTI (Jamboree on the Internet), dan perkemahan lain.
  4. Mengenal Pramuka Penegak

     Penegak merupakan golongan sekaligus sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka yang berusia antara 16 sampai dengan 20 tahun. Tingkatan golongan pramuka penegak ini merupakan penggolongan pramuka berdasarkan usia didik setelah pramuka siaga (usia 7 – 10 tahun) dan pramuka penggalang (usia 11 –15 tahun).
    Penggunaan istilah ‘penegak’, sebagaimana istilah lainnya dalam kepramukaan, diambilkan dari romentisme sejarah perjuangan bangsaIndonesia. Kata ‘penegak’ (kata dasar ‘tegak’) merujuk pada tahap keberhasilan bangsa Indonesia dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tahap tegaknya (berdirinya) negara Indonesia ditandai dengan proklamasi kemerdekaan yang dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945. Tahap ini didahului oleh tahap-tahap sebelumnya seperti penyiagaan bangsa dan penggalangan persatuan dan kesatuan yang mana kedua tahapan itu kemudian dijadikan nama golongan anggota Gerakan Pramuka siaga dan penggalang.
    Seseorang dapat menjadi pramuka penegak setelah menginjak usia 16 tahun. Sebelum dilantik menjadi pramuka penegak seorang calon pramuka penegak melewati masa yang dinamakan ‘tamu ambalan’ selama sedikitnya satu bulan. Selama menjadi tamu ambalan, calon penegak dapat mengikuti acara-acara tertentu dalam ambalan hingga kemudian dilantik dalam sebuah upacara penerimaan tamu ambalan.

    Kode Kehormatan Pramuka Penegak

    Sebagaimana golongan anggota Gerakan Pramuka lainnya, pramuka penegak memiliki kode kehormatan yang terdiri atas Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Satya Pramuka (janji) penegak disebut sebagai ‘Trisatya’ yang terdiri atas tiga butir janji. Sedangkan Darma Pramuka (ketentuan moral) penegak disebut sebagai ‘Dasadarma’ yang terdiri atas sepuluh butir sikap dan norma tindakan yang harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan kepramukaan maupun di luarnya.Adapun bunyi Trisatya dan Dasadarma untuk pramuka penegak adalah sebagai berikut:Tri Satya :Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
    • Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
    • Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
    • Menepati Dasa Darma.
    DasaDarma Pramuka

    Pramuka itu :

    1. takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
    2. cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
    3. patriot yang sopan dan kesatria
    4. patuh dan suka bermusyawarah
    5. rela menolong dan tabah
    6. rajin, trampil dan gembira
    7. hemat, cermat dan bersahaja
    8. disiplin, berani dan setia
    9. bertanggungjawab dan dapat dipercaya
    10. suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

    Pengorganisasian Pramuka Penegak

    Pramuka penegak dikumpulkan dalam kelompok-kelompok. Kelompok atau satuan terkecil disebut ‘sangga’ yang terdiri atas 4 – 8 pramuka penegak. Sangga dinamai dengan nama-nama Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas, dan Pelaksana, atau nama-nama lain sesuai aspirasi anggota angga. Sangga dipimpin secara bergantian oleh Pemimpin Sangga (disingkat Pinsa) yang dipilih dari dan oleh anggota sangga yang bersangkutan. Tiga atau empat sangga dengan total anggota antara 12 sampai 32 dihimpun dalam satuan yang lebih besar yang disebut sebagai ‘ambalan’. Ambalan dipimpin oleh seorang Pemimpin Sangga Utama yang disebut ‘Pradana’ yang dipilih dari dan oleh para Pemimpin Sangga dalam pasukan tersebut. Pradana yang terpilih tetap menjadi Pemimpin Sangga bagi sangganya. dalam kegiatannya, ambalan penegak dibimbing oleh seorang Pembina Penegak dan seorang Pembantu Pembina Penegak yang dipanggil dengan sebutan ‘kakak’ baik untuk putra maupun putri. Nama ambalan diambilkan dari nama-nama pahlawan atau tokoh sejarah, pewayangan ataupun legenda. Dalam ambalan dibentuk juga ‘Dewan Ambalan Penegak’ atau ‘Dewan Penegak’ yang diketuai oleh Pradana dengan dibantu oleh perangkatnya seperti Pemangku Adat, Kerani (Sekretaris), Bendahara, dan beberapa anggota dengan masa bakti selama satu tahun. Tugas Dewan Penegak antara lain:
    1. Merancang dan melaksanakan program kegiatan.
    2. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
    3. Merekrut anggota baru
    4. Membantu sangga dalam mengintegrasikan anggota baru dalam sangga
    5. Menyiapkan materi yang akan dibahas dalam Majelis Penegak
    Selain itu untuk membina kepemimpinan dan rasa tanggung jawab dibentuk pula ‘Dewan Kehormatan Penegak’ yang bertugas menentukan pelantikan, penghargaan atas prestasi dan atau jasanya dan tindakan atas pelanggaran terhadap kode kehormatan serta merehabilitasi anggota ambalan.


    Seragam Pramuka Penegak
     Berikut ini adalah Seragam Pramuka Penegak:
    Seragam PUTRA


     Seragam Putri 
     Seragam Putri jilbab/krudung

    Sistem Tanda Kecakapan Pramuka Penegak

    Kecakapan pramuka penegak terdiri atas kecakapan umum, kecakapan khusus, dan pramuka garuda. Kecakapan Umum ditempuh dengan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) yang terdiri atas dua tingkat yaitu :



    • Penegak Bantara 
    • Penegak Laksana. 















    Kecakapan khusus dicapai dengan menyelesaikan Syarat Kecakapan Khusus yang memiliki tiga tingkatan yaitu:

    • purwa
    • madya
    • utama. 
















    Pramuka penegak yang telah menyelesaikan kecakapan umum Pramuka Laksana dapat menempuh Pramuka Garuda.

    Lain-lain Tentang Pramuka Penegak

    Di samping hal-hal di atas beberapa hal yang perlu diketahui terkait dengan pramuka penegak antara lain:
    • Pramuka penegak biasa disingkat dengan huruf ‘T’ yang diambil dari huruf pertama kata dasar ‘tegak’.
    • Pramuka penegak menggunakan kode warna berwarna ‘kuning’
    • Upacara dalam ambalan penegak menggunakan formasi barisan ‘perlombaan’ atau ‘berbanjar’ yaitu menghadap satu arah dengan Pinsa berada di depan dan anggota sangga lainnya di belakang Pinsa. Bentuk barisan ini mengandung filosofi terbukanya pandangan dan pola pikir para pandega dalam menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya.
    • Arti dan kiasan istilah-istilah dalam pramuka penegak:
    • Penegak dari kata ‘tegak’ yang mengiaskan periode setelah berhasilnya mensiagakan kemerdekaan bangsa dan menggalang  persatuan, maka bangsa Indonesia telah siap untuk menegakkan kemerdekaan yang ditandai dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus 1945.
    • Sangga mempunyai arti ‘gubug’ atau rumah kecil tempat penggarap sawah
    • Nama-nama sangga mulai dari ‘Sangga Perintis’ mengandung arti perintisan (menjadi pembuka/pelopor) dalam kebajikan; ‘Sangga Penegas’ mengandung arti kemampuan mengambil keputusan yang arif dan bijaksana; ‘Sangga Pencoba’ mengandung pengertian keberanian mencoba segala sesuatu yang positif; ‘Sangga Pendobrak’ mengandung pengertian keberanian mengemukakan kebenaran dan melawan kemungkaran; dan ‘Sangga Pelaksana’ mengandung pengertian keberanian melaksanakan sesuatu tugas dengan penuh tanggung jawab.
    • Kata Ambalan berasal dari bahasa Jawa  ‘ambal-ambalan’,  yakni kegiatan yang dilakukan terus menerus. Ambalan juga disebut sekumpulan orang yang sedang melakukan suatu pekerjaan.
    • Nama tingkatan SKU Penegak mulai dari ‘Bantara’ yang mempunyai pengertian kader, ajudan, pengawas pembangunan yang kuat, baik dan terampil serta bermoral Pancasila sekaligus bermakna sebagai calon pemimpin bangsa dan negara yang masih belajar dan mengembangkan kemampuannya dalam memimpin; ‘Laksana’ mengandung arti pemimpin muda yang sudah  sanggup mengemban dan melaksanakan tugas pembangunan bangsa dan negara serta mempunyai tanggung jawab yang lebih besar.
    • Pramuka penegak dapat pula mengikuti atau bergabung dengan Satuan Karya Pramuka (Saka), semisal Saka Bhayangkara, Saka Dirgantara, Saka Tarunabumi, Saka Bahari, dll.


    Peraturan-peraturan Terkait Pramuka Penegak

    • SKU Pramuka Penegak (SK Kwarna No. 199 Tahun 2011)
    • Panduan Penyelesaian SKU Penegak (SK Kwarnas No. 198 Tahun 2011)
    • PP Gugusdepan Gerakan Pramuka (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2007)
    • PP Gladian Pimpinan Satuan Penegak (SK Kwarnas 031/KN/78)


    SMS (SANDI, MORSE, SEMAPHORE)

    SMS (SANDI, MORSE, SEMAPHORE)
    Kata sandi berasal dari bahasa Sanskerta, yang artinya rahasia. Karena itu maka tulisan rahasia disebut sandi, atau tulisan-tulisan yang dirahasiakan. Huruf atau kata sandi sulit dimengerti kecuali kalau kita mengetahui kunci atau cara memecahkannya.Asal mula sandi ini berasal dari para pahlawan jaman dulu yang suka berkelana dan suka berpindah-pindah tempat tinggal,untuk itu mereka harus memiliki kata sandi dan bisa mempergunakannya berbagai bentuk sandi untuk mengecoh / mengelabui lawan-lawan atau musuhnya.
    Nah yang akan kita bahas kali ini adalah sandi yang paling diutamakan dan yang paling umum digunakan oleh pramuka penegak saat ini yaitu Morse dan Semaphore. Namun sebelumnya, kenalan dulu yuk sama sandi yang satu ini :
        1. Sandi Kotak 1
        
        2.Sandi Kotak 2
        
        3.Sandi Kotak 3 


       4.Sandi Morse 


       5.Sandi Rumput
      6.Semaphore 
    Penyampaian isyarat semaphore atau semafor dilakukan dengan menggunakan sepasang bendera. Bendera berukuran 40 x 40 cm dengan tongkat pegangan sepanjang 50 cm. Tidak ada ketentuan yang mengikat terkait warna bendera semphore, namun yang umum digunakan terutama dalam Gerakan Pramuka adalah warna kuning dan merah bersilangan.
    Bagi pramuka terutama golongan penggalang hingga pandega keterampilan dan penguasaan semaphore sangat diperlukan. Selain semafore menjadi salah satu syarat dalam SKU (Kecakapan Umum) dan SKK (Kecakapan Khusus Juru Semboyan dan SKK Juru Isyarat Bendera), semaphore akan sangat bermanfaat dalam situasi darurat serta dapat melatih kemampuan motorik dan daya ingat.



    Sekian Pemberitahuan dari Saya Tentang Pengertian SMS Semoga bermanfaat 
    Apabila Masih Kurang Jelas Maka Bisa Ditanyakan Kepada Pembinannya

    Salam Pramuka... :)

    GAME!!!

    GAME!!!
    1. BUAT  BARISAN

    Tujuan : Agar seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat mereka, sekaligus melatih mereka bekerja sama dalam kelompok.

    Langkah-langkah :

    Peserta dibagi dalam dua kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil, seorang pemandu bias masuk dalam salah satu kelompok). Pemandu menjelaskan aturan permainan, sebagai berikut :

    1.   Ketua kelompok akan berlomba menyusun barisan, barisan disusun berdasarkan aba-aba pemandu; tinggi badan, panjang rambut, usia, dst.
    2.   Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian ke 2 kelompok, selesai atau belum harus jongkok.